CERMAT KITA – Pada 14 Desember 2025, Sydney, Australia, dilanda tragedi mengerikan ketika dua penembak membuka api secara massal di dekat Bondi Beach pada acara perayaan Hanukkah by the Sea yang dihadiri oleh komunitas Yahudi. Setidaknya 15 orang tewas dan puluhan lainnya luka‑luka dalam serangan ini, yang kemudian dinyatakan sebagai tindakan teroris antisemit oleh otoritas setempat. Salah satu pelaku tewas di tempat, sedangkan yang lain ditangkap dan kini menghadapi puluhan dakwaan termasuk pembunuhan dan terorisme.
Peristiwa ini menarik perhatian internasional karena dilaksanakan dalam suasana perayaan dan damai di mana ribuan warga berkumpul untuk menyalakan lilin dan merayakan tradisi Yahudi. Serangan tersebut terjadi tepat di awal Hanukkah, salah satu hari raya penting dalam kalender Yahudi.
Israel Mengaku ‘Dikucilkan’ dan Kecam Dunia Internasional
Dalam beberapa hari setelah tragedi itu, pernyataan yang mengejutkan muncul dari Duta Besar Israel untuk Australia, Amir Maimon, yang mengatakan bahwa Israel dan komunitas Yahudi merasa dikucilkan dalam konteks tragedi tersebut. Menurutnya, tragedi Bondi Beach bukan hanya merupakan serangan terhadap warga Yahudi, tetapi juga seorang pukulan emosional terhadap perasaan solidaritas dan persamaan dalam ibadah dan kehidupan beragama.
Maimon menyoroti bahwa komunitas Yahudi sering dianggap sebagai “bagian dari Israel” secara budaya dan identitas yang menurutnya membuat serangan itu terasa seperti serangan terhadap Israel sendiri. Ia juga menyatakan keprihatinannya mengenai ketimpangan dalam perlindungan terhadap komunitas Yahudi dibandingkan kelompok lain, serta mendesak langkah konkrit dalam pendidikan dan peningkatan kesadaran publik.
Konteks Antisemitisme Global yang Meningkat
Tragedi Bondi Beach terjadi di tengah lonjakan antisemitisme global yang signifikan sejak Oktober 2023, yang menurut beberapa analisis telah meningkat cukup tajam di berbagai negara, termasuk Australia. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa insiden antisemit secara daring dan offline telah meningkat drastis, memperlihatkan bahwa sikap anti‑Yahudi modern sering kali berkaitan dengan kritik terhadap Israel serta menyebarkan stereotip‑stereotip berbahaya terhadap komunitas Yahudi.
Lonjakan ini sering kali memperluas konflik di Timur Tengah ke ruang sosial dan politik di negara‑negara lain, dengan membaurkan kritik terhadap kebijakan tertentu menjadi sikap permusuhan terhadap orang Yahudi secara umum. Hal ini memicu kekhawatiran bagi banyak komunitas diaspora Yahudi dan pemerintah Israel sendiri bahwa sikap semacam itu bisa berujung pada kekerasan, seperti yang terjadi di Bondi Beach.
Ketegangan Diplomatik: Israel vs Australia
Pernyataan keras dari Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, yang menyebut serangan ini sebagai bukti kegagalan pemerintah Australia dalam menangani antisemitisme, memperburuk hubungan diplomatik antara kedua negara. Netanyahu menuduh pemerintah Australia kurang tegas dalam menangkal kebencian terhadap Yahudi. Sebaliknya, Perdana Menteri Australia Anthony Albanese menolak kaitan tersebut dan menegaskan pendekatan pemerintahnya yang fokus pada persatuan serta menolak segala bentuk kebencian.
Pendekatan berbeda ini menimbulkan ketegangan politik yang nyata antara kedua sekutu penting tersebut, meskipun keduanya sama‑sama mengecam tindakan teror dan menyerukan solidaritas dengan korban. Situasi ini mencerminkan bagaimana tragedi di luar negeri dapat memicu respons yang berbeda tergantung pada konteks politik domestik masing‑masing negara.
Dampak terhadap Keamanan Warga Israel di Luar Negeri
Pasca Bondi Beach, pemerintah Israel memperketat imbauan keamanan bagi warga negaranya yang berada di luar negeri, termasuk militer dan warga sipil. Imbauan tersebut mencakup larangan mengungkap identitas sebagai anggota militer atau berbicara tentang isu sensitif di ruang publik demi menghindari risiko serangan serupa di tempat lain. Selain itu, penasihat keamanan Israel memperingatkan potensi tindakan tiruan yang dapat muncul setelah peristiwa besar seperti Bondi Beach.
Langkah ini menunjukkan kekhawatiran Israel terhadap keselamatan warganya di tengah meningkatnya ancaman antisemit di berbagai belahan dunia, serta bagaimana tragedi ini memperkuat rasa terisolasi dan kebutuhan untuk waspada.
Reaksi Komunitas dan Pesan Persatuan
Meskipun tragedi tersebut menciptakan ketegangan diplomatik dan perasaan terasing dalam komunitas Israel dan Yahudi global, ada pula reaksi kuat dari komunitas internasional yang menyerukan persatuan dan penolakan terhadap kebencian. Banyak pemimpin dan tokoh masyarakat Australia serta negara lain menekankan pentingnya menghormati keberagaman dan memastikan keamanan semua warga tanpa diskriminasi.
Pemakaman Rabbi Eli Schlanger salah satu tokoh Yahudi yang meninggal dalam serangan dihadiri berbagai pihak lintas agama dan politik, menunjukkan bahwa solidaritas kemanusiaan tetap kuat di tengah tragedi ini.