CERMAT KITA – Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dijadwalkan melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Sumatera Barat pada Kamis, 18 Desember 2025 untuk meninjau tiga wilayah yang terdampak bencana banjir dan longsor hebat. Agenda ini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan presiden ke wilayah‑wilayah terdampak bencana di Pulau Sumatra yang berlangsung intens beberapa pekan terakhir.
Rabu malam (17/12), Prabowo telah tiba di Bandar Udara Internasional Minangkabau (BIM), Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, sekitar pukul 18.30–18.31 WIB. Kedatangannya disambut langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah dan pejabat Forkopimda setempat. Seusai pendaratan, Presiden langsung menggelar rapat terbatas bersama jajaran TNI‑Polri dan pejabat daerah di Markas Komando Daerah Militer (Kodam) Sumatera Barat.
Agenda Peninjauan Besok
Dalam kunjungan yang dijadwalkan besok, Prabowo akan meninjau secara langsung kondisi tiga kabupaten di Sumbar yang paling terdampak bencana, yaitu:
Rangkaian peninjauan ini mencakup beberapa titik penting, antara lain:
- Lokasi pembangunan hunian sementara untuk warga yang rumahnya rusak atau hilang akibat banjir dan longsor.
- Tempat pengungsian masyarakat yang masih menempati posko atau fasilitas darurat.
- Situs infrastruktur yang rusak, seperti jembatan dan ruas jalan yang terdampak, guna memastikan percepatan perbaikan.
Tujuan dari seluruh agenda adalah memastikan penanganan pascabencana berjalan cepat, tepat, dan terintegrasi antar lembaga pemerintah pusat dan daerah. Presiden juga akan berinteraksi langsung dengan warga terdampak untuk mendengarkan aspirasi dan kebutuhan mereka secara langsung.
Konteks Bencana di Sumatra
Bencana banjir dan tanah longsor di Pulau Sumatra terjadi sejak akhir November 2025 akibat hujan ekstrem yang berlangsung cukup lama. Wilayah Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat menjadi daerah yang paling parah terdampak. Jumlah korban tewas telah melampaui angka 1.000 jiwa secara keseluruhan di beberapa wilayah, dengan ribuan lainnya masih dalam proses evakuasi serta pencarian.
Di beberapa daerah, pemerintah daerah telah memperpanjang status darurat bencana untuk mempercepat respons dan mitigasi dampak. Infrastruktur seperti jalur akses transportasi, jembatan, dan jaringan utilitas banyak mengalami kerusakan yang signifikan, sehingga perlu penanganan intensif.
Respons Pemerintah dan Program Pemulihan
Sejak bencana melanda, Pemerintah Indonesia telah mengerahkan berbagai sumber daya untuk penanganan dan pemulihan. Antara lain:
- Percepatan Infrastruktur dan Bantuan Logistik
Pemerintah telah menyiapkan ribuan unit alat berat, pasokan air bersih, tanki air, serta ketersediaan logistik untuk akses ke daerah‑daerah yang sulit dijangkau. - Penyediaan Hunian Sementara dan Pembangunan Rumah
Prabowo sebelumnya telah menegaskan bahwa pemerintah akan segera memulai pembangunan ribuan rumah bagi korban yang kehilangan tempat tinggal. Rencana ini termasuk pembangunan sementara dan pembuatan rumah permanen jika diperlukan. - Penyiapan Sumber Pangan dan Ketahanan Pangan
Presiden juga menekankan kepada jajaran pemerintah bahwa pemerintah pusat siap memenuhi kebutuhan pokok bagi daerah terdampak agar tidak terjadi kekurangan pangan. Ia menyatakan bahwa pasokan pangan telah disiapkan berkali‑kali lipat untuk menjamin kebutuhan masyarakat. - Penanganan Jangka Menengah dan Jangka Panjang
Selain respon darurat, pemerintah telah mengambil langkah untuk mempercepat rehabilitasi dan rekonstruksi, termasuk survei lokasi yang terdampak guna memprioritaskan penanganan. Turut dilibatkan di antaranya TNI, Polri, BNPB, dan pemerintah provinsi.
Kunjungan Berulang dan Intensitas Pemantauan
Kunjungan besok merupakan bagian dari serangkaian tur yang dilakukan Presiden Prabowo selama tiga minggu terakhir. Sebelumnya, Kepala Negara telah meninjau wilayah terdampak bencana di sejumlah kabupaten di Aceh dan Sumatera Utara, serta beberapa lokasi di Sumatera Barat sejak awal Desember. Bahkan setelah kunjungan kenegaraan ke luar negeri, Prabowo langsung melanjutkan peninjauan ke Aceh sebelum kembali ke Sumatra Barat.
Dalam beberapa pernyataannya, Presiden menegaskan komitmennya untuk memantau perkembangan penanganan bencana secara berkala, termasuk menetapkan target kapan kondisi normal bisa kembali pulih di wilayah tersebut.
Tantangan dan Harapan Masyarakat
Masyarakat di tiga kabupaten yang akan dikunjungi besok umumnya berharap agar:
- Infrastruktur segera diperbaiki.
- Akses layanan kesehatan dan edukasi bisa kembali normal.
- Hunian sementara disediakan dengan layak dan aman.
- Dukungan ekonomi untuk pemulihan mata pencaharian diberikan.
Harapan‑harapan ini kerap disampaikan langsung kepada pejabat setempat maupun melalui media sosial, dan pemerintah pusat berupaya merespons aspirasi tersebut secara sistematis.